Rabu, 09 Januari 2008


Kegagalan Adalah Keberhasilan yang Tertunda
KEGAGALAN adalah keberhasilan yang tertunda, begitu nasihat yang sering kali diucapkan seseorang kepada rekannya yang sedang mengalami kegagalan. Maksud penyampaian nasihat ini tentu untuk memberikan semangat bahwa kegagalan bukanlah kiamat atau akhir dari segalanya. Pengelola Rubrik: Aribowo Prijosaksono, Roy Sembel, dan Tim ManDiri Aribowo Prijosaksono (email:aribowo_ps@hotmail.com) dan Roy Sembel (http://www.roy-sembel.com) adalah co-founder dan direktur The Indonesia Learning Institute – INLINE (http://www.inline.or.id), sebuah lembaga pembelajaran untuk para eksekutif dan profesional.Oleh M. RUDITO WIDAGDOSemua orang pasti pernah mengalami kegagalan. Baik itu kegagalan di dalam perdagangan, kegagalan dalam pernikahan, kegagalan dalam kuliah, kegagalan dalam pekerjaan dan lain sebagainya. Bahkan orang-orang besar yang terlihat bergelimang kesuksesan sekalipun pasti pernah mengalami kegagalan di dalam hidup mereka.Douglas McArthur mengatakan, ”There is no security in this earth, there is only opportunity”. Dari perkataan ini dapat disimpulkan bahwa tidak ada sesuatu hal yang pasti akan terjadi di dunia ini. Tidak ada jaminan bahwa pekerjaan kita akan sukses. Tidak ada jaminan bahwa mobil kita tidak akan mogok ketika akan digunakan besok. Tidak ada jaminan bahwa sakit yang kita alami akan segera sembuh. Bahkan tidak ada satu orang pun yang dapat menjamin bahwa umur mereka akan lebih dari 1 jam lagi.Thomas Alfa Edison, seorang penemu besar yang telah mematenkan ribuan jenis hasil temuannya juga sering mengalami kegagalan. Pada saat Edison mencoba untuk menemukan lampu pijar, ia mengalami ribuan kali kegagalan dalam mencari bahan dasar kawat pijar yang dapat digunakan. Tetapi kegagalan-kegagalan ini tidak memupuskan semangatnya untuk terus mencoba meraih apa yang ia harapkan.Oleh karena itu, kita hanya dapat memanfaatkan peluang-peluang yang tersebar luas di dunia ini. Apa pun peluang yang ingin kita ambil, kita harus dapat memanfaatkan peluang tersebut dengan maksimal. Janganlah kita menyia-nyiakan kesempatan yang telah kita pilih untuk dilaksanakan.Tetapi ada beberapa kesempatan yang hanya datang sekali menghampiri kita. Seperti kesempatan untuk membesarkan dan mendidik anak dengan baik. Dalam menghadapi kesempatan semacam ini, kita haruslah bertindak maksimal dengan penuh perhitungan. Karena apabila kita gagal dalam menjalaninya, maka kita tidak akan pernah dapat memperbaiki kegagalan tersebut. Kegagalan seperti inilah yang akan membuahkan penyesalan diri berlarut-larut, karena tidak ada jalan keluar untuk memperbaiki kegagalan yang telah kita perbuat. Sehingga kegagalan ini akan terus menghantui hidup kita dan kita akan terus merasakan dampak dari kegagalan ini.Penyebab KegagalanJika kita menelusuri penyebab kegagalan, maka kita dapat menggolongkan penyebab tersebut dalam dua golongan besar, yakni kegagalan karena faktor internal dan kegagalan karena faktor eksternal.Kegagalan karena faktor internal adalah kegagalan yang berasal dari dalam diri kita sendiri. Banyak hal yang dapat menjadi penyebab kegagalan ini, seperti kurang perhitungan pada saat awal melangkah, kurang hati-hati dalam melakukan sesuatu, atau karena menganggap remeh suatu pekerjaan tertentu. Tetapi penyebab internal yang paling sering terjadi adalah rasa takut untuk mencoba atau memulai sesuatu kesempatan. Dengan menghindari peluang atau kesempatan bukan berarti kita telah terlepas dari kemungkinan kegagalan yang mungkin kita hadapi, akan tetapi kita justru telah menetapkan kegagalan tersebut sebagai pilihan kita.Kegagalan internal ini akan mengakibatkan seseorang mengalami penyesalan dan kekecewaan mendalam. Seseorang yang gagal dan mengetahui bahwa kegagalan yang ia alami adalah buah dari kelalaian dirinya sendiri, akan merasa sangat menyesal atas kegagalan yang ia hadapi. Sementara kegagalan yang diakibatkan oleh faktor-faktor luar, misalnya gangguan orang lain, kemampuan orang lain yang lebih baik dari kemampuan kita, kecurangan orang lain, atau nasib yang telah ditetapkan oleh Tuhan kepada kita. Biasanya seseorang akan lebih mampu menghadapi kegagalan eksternal ini. Karena dengan introspeksi dan berjiwa besar maka kita akan dapat menghadapi kekecewaan yang ada.Sedikit saya berikan penjelasan di sini mengenai ”nasib gagal” yang diberikan Tuhan kepada kita. Mungkin banyak orang yang berpikir mengapa Tuhan ”menghukum” seseorang untuk mengalami kegagalan. Padahal orang tersebut telah melaksanakan kesempatannya dengan maksimal, tetapi masih tetap mengalami kegagalan di akhir usahanya. Terkadang manusia tidak tahu mengenai dampak yang akan ia dapatkan dari suatu kesuksesan yang akan ia peroleh. Padahal bisa jadi kesuksesan itu akan berakibat buruk bagi dirinya. Misalnya akan merusak rumah tangganya, atau akan mengganggu kesehatannya. Sehingga Tuhan memberikan kegagalan sebagai hasil terbaik untuk diri manusia tersebut.Kunci utama dalam menghadapi kegagalan adalah berjiwa besar. Seseorang haruslah berjiwa besar dalam menghadapi kegagalan internal ataupun eksternal. Khususnya kegagalan internal, seseorang haruslah berani untuk mengakui kesalahan atau kelalaian yang telah ia perbuat. Tetapi kebanyakan orang biasanya lebih senang untuk mencari alasan atau kambing hitam atas kegagalan yang ia hadapi, sehingga orang seperti ini tidak akan pernah bisa belajar dari kegagalan yang ia alami.Selain berjiwa besar, seseorang juga memiliki suatu kemampuan untuk menghadapi permasalahan atau kegagalan yang ia alami. Kemampuan ini lebih dikenal sebagai Adversity Quotient (AQ). Memang AQ ini lebih banyak berkembang di masa kecil seseorang, di masa orang tua sangat berperan dalam hal memupuk dan mengembangkan kemampuan AQ anak. Tetapi bukan berarti seseorang yang memiliki kemampuan AQ yang kurang baik tidak akan dapat menghadapi kegagalan yang ia alami. Ada beberapa hal yang dapat membantu seseorang untuk tegar dalam menghadapi kegagalan yang ia alami sekaligus meningkatkan kemampuan AQ yang ia miliki.Berikut ini adalah beberapa langkah sederhana yang dapat kita lakukan pada saat kita menghadapi kegagalan:1. Pasrah kepada Tuhan”Segala hasil dari perbuatan, tindakan dan usaha yang kita lakukan, adalah merupakan Hak dan Wewenang Tuhan untuk menentukannya. Kita sebagai manusia hanya bisa berusaha semaksimal mungkin.” Jika kita dapat memahami dan mengamalkan kalimat di atas, maka kita akan lebih mudah dalam menghadapi suatu kegagalan. Kemampuan seseorang untuk berserah diri kepada nasib ini juga akan sangat membantu dalam menanggulangi efek buruk yang mungkin timbul akibat kegagalan.Suatu kegagalan yang tidak dapat dilalui dengan baik akan membekas di dalam pikiran bawah sadar seseorang. Pikiran bawah sadar mempunyai kemampuan menimbang-nimbang setiap masukan informasi dari pikiran sadar, kemudian dicocokkan dengan arsip yang ada pada pikiran bawah sadar yang ada hubungannya dengan kejadian yang sama di masa lalu. Jika tanggapan pikiran bawah sadar adalah negatif, maka pikiran bawah sadar akan mengirimkan reaksi negatif kepada pikiran sadar, dan selanjutnya pikiran sadar tanpa dapat dikontrol akan melakukan reaksi emosional, berupa marah, benci, takut, iri, kikir, sedih, dan lain-lain. Apabila seseorang dapat melepaskan atau release kegagalan yang ia alami kepada nasib Tuhan, maka pikiran bawah sadar orang tersebut tidak akan menyimpannya sebagai sesuatu yang negatif.2. Ambil Hikmah”Pengalaman adalah guru terbaik. Baik itu kegagalan ataupun kesuksesan.” Hal ini mengandung arti bahwa dari semua kegagalan yang kita hadapi, kita harus tetap berpikiran positif, dan harus dapat mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut. Kita harus sadar bahwa risiko dari semua tindakan yang kita lakukan adalah sukses atau gagal.Walaupun banyak pelajaran yang dapat diambil dari tiap kegagalan. Tetapi justru banyak orang yang tidak mau mengembalikan kegagalan yang ia alami ke diri mereka sendiri. Mereka justru mengalihkan atau mengambinghitamkan kegagalan tersebut kepada orang lain. Hal inilah yang harus dapat kita hindari. Karena jika tetap mengambinghitamkan kegagalan kepada orang lain, kita tidak akan pernah dapat mengambil pelajaran dari kegagalan tersebut.3. Istirahat Tiap kegagalan tentu akan memancing emosi seseorang. Seperti marah, sedih, iri dan lain sebagainya. Tentu saja efek emosional ini akan mengganggu aktivitas yang akan kita lakukan. Oleh sebab itu ada baiknya apabila kita mengambil istirahat sejenak ketika mengalami kegagalan. Istirahat ini akan memberikan waktu pada diri kita untuk dapat menghindari efek emosional yang mungkin timbul. Panjang waktu istirahat yang dibutuhkan tergantung pada intensitas beban dari kegagalan yang kita hadapi. Untuk kegagalan ringan, mungkin kita hanya cukup untuk berwudu dan melakukan sholat (bagi orang Muslim). Tetapi jika sebuah kegagalan besar, mungkin istirahat yang dibutuhkan berupa liburan dan rekreasi. 4. Bertanya dan EvaluasiApabila pikiran kita telah kembali jernih, maka kita harus dapat mengidentifikasi penyebab dari kegagalan yang kita alami. Banyak cara yang dapat kita lakukan, dapat dengan merenung sendiri, atau bertanya kepada teman, orang tua, guru, atau bahkan kepada rival kita.Setelah kita tahu apa penyebab dari kegagalan yang didapi, maka kita dapat menyusun sebuah peta kekuatan baru mengenai kelemahan dan kekuatan yang dimiliki, guna memulai sebuah kesempatan baru.5. Memulai kegiatan baruMemulai suatu kegiatan baru, merupakan salah satu solusi agar seseorang tidak larut di dalam kegagalan. Pada saat memulai suatu kesempatan baru, kita haruslah benar-benar siap untuk melakukan hal-hal terbaik yang dapat dilakukan. Tetapi kita juga harus menyadari dari awal, seluruh kegiatan yang kita mulai dapat berakhir pada kesuksesan ataupun kegagalan.Dan janganlah lupa untuk menggunakan peta kekuatan baru yang kita miliki. Ada dua kesempatan yang dapat kita lakukan. Pertama adalah tujuan baru dengan cara lama atau tujuan lama dengan cara baru. Kedua, tujuan baru dengan cara yang baru.n


BEBASKAN PIKIRAN ANDA!!! Oleh: Duddy Indarto
Pernahkah Anda mendengar pernyataan-pernyataan ini:
"Saya tidak sanggup…""Saya nggak mampu…""Saya ini lulusan SD, mana bisa ke luar negeri?""Hidup ini susah, jangan aneh-aneh ah...""Punya harapan jangan tinggi-tinggi, kalo jatuh sakit," dan sebagainya.
Banyak sekali orang mengeluh akan keadaan dirinya. Mengapa ada yang mengeluh dan yang tidak mengeluh? Sebagian orang memandang bahwa hidup ini indah dan penuh tantangan. Harus diperjuangkan dengan segenap potensi diri yang dimiliki. Mengeluh tidak menyelesaikan masalah. Ingat, di kehidupan yang serba sulit ini masih ada yang kaya, yang sukses. Kenapa mereka bisa kaya, bisa sukses? Anda mengenal Tukul Arwana host Empat Mata yang sukses walau cuma tamatan SMA. Sang motivator ternama Andrie Wongso yang juga pengusaha kartu ucapan Harvest, yang ternyata SDTT (Sekolah Dasar Tidak Tamat). Terus ada lagi Sukyatno Nugroho (saya mendapatkan tulisan motivasi beliau pada kertas HVS polos yang dengan percaya diri saya sodorkan dan berbincang-bincang cukup lama saat di Surabaya baru-baru ini), beliau adalah bos pemilik waralaba Es Teller 77 yang sudah go international, yang juga tamatan SMP. Baca kisah suksesnya di buku 18 Jurus Pendekar Mabuk Mendirikan Bisnis, karangan beliau sendiri.
Kesuksesan adalah keberhasilan menjalani hidup yang Berat—dengan berpikir dan berjiwa besar—walau pendidikan gak sampai sarjana sekalipun.
Semua orang selalu berpikir dulu baru bertindak, betul? Nah, untuk menjalani hidup ini perlu berpikir matang-matang agar yang keluar adalah tindakan yang benar. Semua manusia pasti punya masalah. Macam-macam masalah yang dihadapi. Hadapi masalah itu agar hidup Anda tidak terasa berat. Jika Anda merasakan bahwa hidup ini susah, sumpek, sulit, kejam (kejamnya hidup atau kejamnya dunia), berat rasanya, itu berarti bahwa Anda belum membebaskan pikiran Anda. Yakinkan diri bahwa semua masalah yang mengimpit, yang membuat hidup ini tidak indah lagi, pasti ada solusinya. Temukan solusi itu dengan membebaskan pikiran.
Bebaskan pikiran! Supaya hidup Anda akan terbebas dari masalah.
Pikiran-pikiran yang belum bebas akan membuat Anda selalu dirundung masalah, dan Anda selalu merasakan beban hidup yang tak berkesudahan. Apakah pikiran Anda sudah bebas?
Bila Anda selalu takut mengambil langkah, selalu ragu-ragu, tegang, khawatir yang berlebihan, nggak percaya diri, merasa nggak sanggup, takut gagal, dan perasaan-perasaan negatif lainnya. Lalu bagaimana Anda bisa menyelesaikan masalah? Nah, pikiran-pikiran inilah yang disebut belum bebas. Pikiran Anda banyak diisi oleh pikiran-pikiran negatif. Itulah yang menyebabkan Anda selalu berkata dalam hati bahwa, "Saya nggak sanggup!", "Saya nggak bisa!", yang intinya belum bertindak apa-apa Anda sudah memvonis kemampuan Anda sendiri, yang sebenarnya kemampuan Anda tidak terbatas menjadi sangat terbatas. Kemampuan manusia itu sebenarnya tidak terbatas (dalam hal menyelesaikan masalahnya sendiri), tetapi bisa menjadi terbatas karena pikirannya sendiri.


Berpikir dan Berjiwa Besar
Percaya Anda dapat berhasil, maka Anda pun akan benar-benar berhasil.Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang.Anda tidak dapat memindahkan gunung hanya dengan “mengangankannya”, perlu kepercayaan yang kuat.Cara terbaik untuk memperoleh keberhasilan adalah dengan percaya bahwa anda dapat berhasil.Kesangsian berjalan bersama-sama dengan kegagalan.Kesangsian adalah kekuatan negatif. Ketika pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan itu.Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan.Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil.Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia.Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar. Luncurkan serangan sukses dengan kepercayaan jujur dan tulus bahwa anda dapat berhasil. Percayalah akan kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran.Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.3 pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan.
Berpikir sukses, jangan berpikir gagal.Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik dari yang anda kira.Orang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa anda bukan orang kelas satu.


Berpikir Positif



Written by akangaziz
Monday, 23 July 2007
Salah satu hal yang paling sulit untuk dilakukan adalah "Berpikir Positif". Konon, berpikir positif akan menumbuhkan karakter Berjiwa Besar, dan karakter Berjiwa Besar akan melahirkan pribadi Berjiwa Bijak & Berkelakuan Sukses. Demikian yang bisa saya simpulkan dari beberapa literatur yang sy baca dari beberapa situs motivasi diri.
Entah kenapa akhir-akhir ini lagi getol-getol nya baca artikel-artikel motivasi diri. Di antara sekian banyak topik artikel itu, yang paling menarik adalah mengenai Berpikir Positif. Seandainya semua manusia bisa berpikir positif satu sama lain, alangkah indahnya bumi ini. Dinaungi kehidupan yang nyaman, aman dan damai serta tentram.
Demikian juga yang bisa terbesit di hati manusia akan takdir dari Sang Khalik. Selalu saja manusia menyalahkan Tuhan yang "tidak pernah" memberikan yang terbaik bagi manusia. Padahal jika kita berpikir lebih dalam lagi, yang terjadi dan yang diberikan kepada kita pasti adalah yang terbaik buat kita.
Akan selalu ada hikmah di balik setiap keputusan-Nya. Seandainya manusia bisa mengambil hikmah di balik kebingungannya, maka manusia itu berhasil berpositive thinking terhadap Tuhan. Banyak contoh positive thinking yg bisa kita pelajari dan kita ambil hikmahnya.
Pygmalion adalah seorang pemuda yang berbakat seni memahat. Ia sungguh piawai dalam memahat patung. Karya ukiran tangannya sungguh bagus.Tetapi bukan kecakapannya itu menjadikan ia dikenal dandisenangi teman dan tetangganya.Pygmalion dikenal sebagai orang yang suka berpikiran positif. Ia memandang segala sesuatu dari sudut yang baik.
Apabila lapangan di tengah kota becek, orang-orang mengomel.Tetapi Pygmalion berkata, "Untunglah, lapangan yang lain tidaksebecek ini."Ketika ada seorang pembeli patung ngotot menawar-nawar harga, kawan-kawan Pygmalion berbisik, "Kikir betul orang itu."Tetapi Pygmalion berkata, "Mungkin orang itu perlu mengeluarkanuang untuk urusan lain yang lebih perlu".
Ketika anak-anak mencuri apel dikebunnya, Pygmalion tidakmengumpat. Ia malah merasa iba, "Kasihan,anak-anak itu kurangmendapat pendidikan dan makanan yang cukup di rumahnya."Itulah pola pandang Pygmalion. Ia tidak melihat suatu keadaan darisegi buruk, melainkan justru dari segi baik. Ia tidak pernah berpikirburuk tentang orang lain; sebaliknya, ia mencoba membayangkan hal-halbaik dibalik perbuatan buruk orang lain.Pada suatu hari Pygmalion mengukir sebuah patung wanita dari kayuyang sangat halus. Patung itu berukuran manusia sungguhan. Ketikasudah rampung, patung itu tampak seperti manusia betul. Wajah patungitu tersenyum manis menawan, tubuhnya elok menarik. Kawan-kawanPygmalion berkata, "Ah,sebagus-bagusnya patung, itu cuma patung,bukan isterimu."
Tetapi Pygmalion memperlakukan patung itu sebagai manusia betul.Berkali-kali patung itu ditatapnya dan dielusnya.
Para dewa yang ada di Gunung Olympus memperhatikan dan menghargaisikap Pygmalion, lalu mereka memutuskan untuk memberi anugerah kepadaPygmalion,yaitu mengubah patung itu menjadi manusia betul. Begitulah,Pygmalion hidup berbahagia dengan isterinya itu yang konon adalahwanita tercantik di seluruh negeri Yunani.Nama Pygmalion dikenang hingga kini untuk mengambarkan dampak polaberpikir yang positif. Kalau kita berpikir positif tentang suatukeadaan atau seseorang, seringkali hasilnya betul-betul menjadipositif.

BERPIKIR DAN BERJIWA BESAR


Percaya Anda dapat berhasil, maka Anda pun akan benar-benar berhasil.
Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang.
Anda tidak dapat memindahkan gunung hanya dengan “mengangankannya”, perlu kepercayaan yang kuat.
Cara terbaik untuk memperoleh keberhasilan adalah dengan percaya bahwa anda dapat berhasil.
Kesangsian berjalan bersama-sama dengan kegagalan.
Kesangsian adalah kekuatan negatif. Ketika pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan itu.
Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan.
Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil.
Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia.
Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar. Luncurkan serangan sukses dengan kepercayaan jujur dan tulus bahwa anda dapat berhasil. Percayalah akan kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran.
Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.


3 pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan.
Berpikir sukses, jangan berpikir gagal.


Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik dari yang anda kira.Orang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa anda bukan orang kelas satu.
Percaya besar. Besar kecilnya keberhasilan anda ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan anda.

Berjiwa Besar

Menurut Anda, mana yang benar :
Sebuah Negara Maju, mayoritas rakyatnya hidup sejahtera sehingga kemudian masyarakatnya menjadi gemar membaca.
Masyarakatnya gemar membaca, sehingga kemudian membuat negara tersebut maju, berkembang pesat meninggalkan negara lain, dan akhirnya mayoritas rakyat negara itu hidup sejahtera.
Menurut Anda mana yang benar? A atau B?
Begitu erat kaitan antara masyarakat gemar membaca dengan kemajuan sebuah negara, dan pertanyaan di atas sebenarnya dapat kita jawab dengan mudah bahwa kebiasaan membaca yang tercipta di masyarakat berdampak langsung kepada kemajuan dan kesejahteraan suatu negara.Bagaimana dengan diri kita sendiri? Apakah kebiasaan membaca memiliki pengaruh pada perjalanan karir dan kesuksesan yang kita raih? Bagaimana posisi dan hasil yang Anda capai dibandingkan dengan teman Anda yang kuliah di Perguruan Tinggi yang sama? Apakah buku memiliki peran dalam tingkat kesuksesan yang dicapai oleh seseorang?
Jutaan orang menyadari bahwa buku sangat berperan dalam pencapaian sukses seseorang, itulah sebabnya mengapa kita melihat banyak orang berupaya membuat anak-anaknya mempunyai kebiasaan membaca, dipupuk sejak masih kecil agar kebiasaan itu terbentuk dan berkembang.
Anak-anak dibentuk kebiasaan membacanya dengan cara yang sangat sederhana, diawali dari cerita yang dibacakan oleh Sang Ibu sebelum tidur sambil menanamkan budi pekerti, kejujuran, mengenal baik dan jahat ...Ketika dia belum dapat membaca, kita perkenalkan buku mewarnai, buku mengenal angka, buku mengenal huruf, buku mengenal bentuk agar anak kita dapat berinteraksi langsung, meraba, memegang, mencoret-coret buku tersebut.Ketika Anak sudah mampu membaca sendiri, kita berikan komik atau cerita bergambar untuk menanamkan sikap kepahlawanan, persahabatan, mengenal alam, mengenal kota, mengenal mesin, mengembangkan imajinasi dan kreatifitas ...Ketika mencapai usia remaja, kita dorong agar dia mulai membaca novel remaja dan karya sastera ringan agar daya imajinasinya semakin berkembang, bahkan kisah petualangan, cerita silat atau buku cerita super hero seperti batman atau superman kita berikan untuk mereka baca karena kita tahu bahwa hidup bukan sekedar putih atau hitam, banyak area abu-abu yang perlu mereka ketahui sejak dini.Kemampuan anak kita asah terus dengan bacaan yang lebih berbobot seiring dengan usianya yang beranjak dewasa, bukan sekedar novel untuk pengembangan kemampuan nalar dan imajinasi, bukan sekedar mengasah keterampilan memahami budaya dan latar belakang sejarah yang ada dalam novel, tetapi juga kita dorong dengan buku pengetahuan teknis seperti buku komputer, buku fisika populer, buku keterampilan ..
Semua itu kita lakukan demi masa depan anak kita. Tetapi bagaimana dengan diri kita sendiri? Bagaimana dengan Anda? Apakah buku hanya dibaca ketika masih sekolah dan kuliah? Selepas itu buku hanya tinggal kenangan?
Apakah pengembangan diri kita masih terus berlangsung selepas dari Perguruan Tinggi? Apa upaya kita agar tetap dapat terus mengembangkan diri kita dalam dan luar?Masih segar dalam ingatan kita bagaimana para tokoh politik nasional saling berebut simpatik dari jutaan pemirsa televisi, mengenai bagaimana rencana mereka untuk menunjang dunia pendidikan. Hampir semua membuat rencana untuk menyisihkan 20% anggaran pemerintah bagi dunia pendidikan agar HARAPAN masa depan Bangsa dan Negara dapat dicapai, yaitu menjadi Bangsa yang makmur dan sejahtera.Bagaimana dengan Anda? Apakah menyisihkan 20% dari penghasilan untuk pendidikan anak dan pengembangan diri Anda sendiri? Kalau tidak 20%, apakah Anda menyisihkan 5% dan 3-5 jam seminggu untuk terus mengembangkan diri dengan mengikuti berbagai kursus dan seminar?
Buku adalah sarana untuk pengembangan diri yang paling fleskibel dan murah, Anda dapat melakukannya sesuai dengan pola waktu yang Anda miliki, dapat dilakukan ketika duduk menunggu seseorang, sebelum tidur, setelah sembahyang pagi, sambil menunggu bis...
Pengalaman dan Pengetahuan seorang ahli yang melakukan riset, pengamatan, perenungan selama berbulan-bulan bahkan bertahun-tahun yang kemudian dia tuangkan dalam sebuah buku, dapat Anda baca dan copy ke dalam jiwa atau ingatan Anda hanya dengan lima puluh ribu rupiah, bahkan kurang.BearBookstore adalah toko buku online, sebuah toko buku alternatif untuk Anda dalam memilih dan membeli ilmu pengetahuan, sarana pengembangan diri di sela-sela kesibukan Anda.Anda dapat memesan buku melalui website, email, phone, atau fax. Buku akan tiba ke tempat sesuai dengan perintah yang Anda berikan ketika melakukan pemesanan buku.
Melalui BearBookstore, Anda dapat turut berperan dalam mendorong kebiasaan membaca teman dan kerabat Anda, dan secara tidak langsung berperan dalam memajukan Bangsa dan Negara.
Manfaatkan Tell Your Friends Reward Program, baca keterangannya di halaman BONUS. Ini adalah sebuah program viral marketing yang memungkinkan seseorang meraih bonus dalam jumlah yang luar biasa.Anda hanya perlu membeli dan membaca buku secara rutin, Anda hanya perlu menganjurkan teman dan kerabat Anda membeli dan membaca buku. Harga buku lebih murah, bebas ongkos kirim*, tidak ada biaya keanggotaan atau iuran apapun.Mungkin Anda tidak tertarik dengan bonus yang akan diperoleh, tetapi gunakan sarana ini untuk menciptakan kebiasaan membaca, semakin besar bonus yang Anda terima berarti semakin besar peran Anda dalam mendorong kebiasaan membaca, dan apabila Anda tidak menginginkan uang reward-nya, Anda masih dapat menyumbangkan uang tersebut kepada Perpustakaan terdekat
Berpikir dan Berjiwa Besar
December 10, 2006 at 5:26 am (Kepribadian)
Percaya Anda dapat berhasil, maka Anda pun akan benar-benar berhasil.
Keberhasilan seseorang ditentukan oleh besarnya cara berpikir seseorang.
Anda tidak dapat memindahkan gunung hanya dengan “mengangankannya”, perlu kepercayaan yang kuat.
Cara terbaik untuk memperoleh keberhasilan adalah dengan percaya bahwa anda dapat berhasil.
Kesangsian berjalan bersama-sama dengan kegagalan.
Kesangsian adalah kekuatan negatif. Ketika pikiran tidak percaya atau ragu, pikiran tersebut menarik “dalih” untuk menyokong ketidakpercayaan itu.
Keraguan, ketidakpercayaan, keinginan bawah sadar untuk gagal, perasaan tidak benar-benar ingin berhasil, bertanggung jawab atas sebagian besar kegagalan.
Berpikir ragu maka Anda gagal. Berpikir menang maka Anda berhasil.
Kepercayaan diri berhubungan dengan rasa berharga dalam diri manusia.
Setiap orang adalah produk dari pikirannya. Percayalah akan hal-hal yang besar. Luncurkan serangan sukses dengan kepercayaan jujur dan tulus bahwa anda dapat berhasil. Percayalah akan kebesaran dan tumbuhlah dalam kebesaran.
Langkah pertama (dasar) menuju keberhasilan adalah percayalah kepada diri sendiri, percayalah bahwa Anda dapat berhasil.
3 pedoman untuk mendapatkan dan mengokohkan kekuatan kepercayaan.
Berpikir sukses, jangan berpikir gagal.
Ingatkan diri Anda secara teratur bahwa Anda lebih baik dari yang anda kira.Orang sukses hanyalah orang biasa yang telah mengembangkan kepercayaan kepada diri sendiri dan apa yang mereka kerjakan. Jangan pernah mengakui keraguan anda atau mengesankan kepada orang lain bahwa anda bukan orang kelas satu.
Percaya besar. Besar kecilnya keberhasilan anda ditentukan oleh besar kecilnya kepercayaan anda.